Analisis Tipologi Pengembangan Pasar Sehat di Kota Palembang

Pasar memiliki peran yang sangat penting dalam perkotaan, dilihat dari kondisinya pasar tidak hanya berfungsi sebagai tempat transaksi, tetapi juga merupakan ruang sosial dan kesejarahteraan masyarakat. Namun demikian, kondisi pasar yang tidak sehat dapat menjadi titik awal persebaran penyakit menular, seperti Flu Burung dan Covid-19. Oleh karena itu, diperlukan penilaian atau mentipologikan terhadap kondisi pasar serta perencanaan yang terarah untuk pengembangannya. Upaya ini juga sejalan dengan kebijakan pemerintah melalui Permenkes No. 17 Tahun 2020 tentang Pasar Sehat.
Tipologi pasar sehat merupakan pengelompokan pasar berdasarkan kondisi nyata yang diamati melalui sejumlah indikator, guna menggambarkan tingkat kesehatan pasar. Penelitian ini dilakukan di Kota Palembang untuk mengetahui sejauh mana kondisi pasar yang ada berdasarkan indikator pasar sehat. Metode yang digunakan adalah pendekatan mixed-methods melalui analisis deskriptif, analisis spasial, dan deskriptif kuantitatif.
Hasil analisis menunjukkan bahwa belum terdapat pasar di Kota Palembang yang memenuhi kriteria pasar sehat dengan ambang batas ≥70%. Pasar 10 Ulu mencatat nilai tertinggi dengan skor 59,54%, diikuti oleh Pasar Alang-Alang Lebar (58,78%), Pasar Kamboja (54,96%), Pasar KM 5 (52,67%), Pasar 16 Ilir (43,51%), Pasar Cinde (37,40%), dan Pasar Kertapati (28,24%). Kondisi ini menunjukkan perlunya perhatian khusus seperti pengaturan zonasi dan sirkulasi, serta perencanaan strategis dalam pengembangan pasar sehat di Kota Palembang.

Kata Kunci : Tipologi Pasar Sehat, Zonasi & Sirkulasi