POLITIK DAN KEWARGANEGARAAN (STUDI KASUS PENGALAMAN POLITIK PENYANDANG DISABILITAS TUNA RUNGU DI KOTA PALEMBANG)

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengalaman politik penyandang disabilitas tuna rungu di kota palembang

Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif, yang dimana dapat menghasilkan data yang akurat serta terarah melalui wawancara dan observasi. Artinya penelitian ini terjun langsung kelapangan yang berjenis deskriptif yang berusaha mendeskripsikan melalui persoalan pengalaman politik penyandang disabilitas tuna rungu. Hal tersebut dilakukan peneliti di kantor organisasi gerkatin yang berlokasi di jalan letnan murod 1, 20 ilir D.IV, Kecamatan Ilir Timur 1, Kota Palembang, Sumatera Selatan 30128. Untuk melihat dan mengetahui apa saja kendala yang dihadapi bagi penyandang disabilitas tuna rungu dan untuk mengetahui bagaimana pengalaman politik penyandang disabilitas tuna rungu dalam pemilihan umum. Menggunakan Teori Nuri Soeseno (Teori Kewarganegaraan Republik). Dan Teori Efriza (Teori Partisipasi Politik)

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang sudah dilakukan mengenai Politik dan Kewarganegaraan (Studi Kasus Pengalaman Politik Penyandang Disabilitas Tuna Rungu di Kota Palembang), bahwa partisipasi politik mereka masih menghadapi sejumlah hambatan. Penyandang disabilitas tuna rungu cenderung tergolong sebagai kelompok pengamat dalam Pemilihan Umum, dengan minimnya keterlibatan aktif dalam dukungan terhadap calon pejabat negara dan kegiatan kampanye. Faktor-faktor penghambat melibatkan kurangnya sosialisasi dari pihak KPU, ketiadaan pendampingan dari keluarga atau petugas TPS, serta minimnya perhatian dari petugas TPS terhadap kebutuhan khusus penyandang disabilitas.

Kata Kunci: Politik dan kewarganegaraan, Pengalaman Politik, Disabilitas Tuna Rungu