ANALISIS PERENCANAAN SALURAN TERBUKA PADA LOKASI AMBLESAN JALUR KERETA API DI KM 206+100 - KM 206+560 EMPLASEMEN GILAS DIVRE IV TANJUNG KARANG

Yogi, Peranata and Ghina, Amalia (2024) ANALISIS PERENCANAAN SALURAN TERBUKA PADA LOKASI AMBLESAN JALUR KERETA API DI KM 206+100 - KM 206+560 EMPLASEMEN GILAS DIVRE IV TANJUNG KARANG. Masters thesis, Universitas Indo global mandiri.

[thumbnail of 2022250045P_Juli_2024_1.pdf] Text
2022250045P_Juli_2024_1.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (7MB) | Request a copy
[thumbnail of Yogi Peranata_2022250045P_File Cover - Daftar Isi.pdf] Text
Yogi Peranata_2022250045P_File Cover - Daftar Isi.pdf

Download (2MB)
[thumbnail of Yogi Peranata_2022250045P_File Full Karya Ilmiah.pdf] Text
Yogi Peranata_2022250045P_File Full Karya Ilmiah.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (7MB) | Request a copy

Abstract

ABSTRAK

ANALISIS PERENCANAAN SALURAN TERBUKA
PADA LOKASI AMBLESAN JALUR KERETA API
DI KM 206+100 - KM 206+560 EMPLASEMEN GILAS
DIVRE IV TANJUNG KARANG

Permasalahan amblesan jalur kereta api dibeberapa lokasi terjadi akibat perubahan kondisi lingkungan dan geometrik jalan rel. Salah satu lokasi ysng mengalami kejadian amblesan adalah di km 206+100 – km 206+560 emplasemen gilas divre iv tanjung karang. Pengamatan awal di lokasi amblesan tersebut menunjukkan kondisi eksisting yaitu pada kedalaman 0.00 - 5.00 meter jenis tanahnya merupakan lempung yang bersifat mengikat air dan kurang baik dalam mengalirkan air. Pada kedalaman 5.00 - 10.00-meter jenis tanah merupakan lempung berpasir dan > 10.00-meter merupakan jenis tanah pasir lanau. Berdasarkan data geolistrik, air tanah berada pada elevasi 1.5-meter dibawah kop rel. Karena kondisi tanah jenuh air, pada saat dibebani kereta terjadi efek pumping dan semakin lama terbentuk bidang gelincir dan terjadi amblesan yang menyebabkan nilai SF < 1.5. Hasil analisis menunjukkan diperlukan usaha untuk memperbaiki sistem saluran drainase dengan merencanakan pembuatan drainase saluran terbuka untuk mengatasi permasalahan yang ada. Dari hasil perhitungan didapat bahwa kapasitas saluran terbuka yang baru dibuat adalah 2.6 m3/s sedangkan debit limpasan yang dihasilkan pada Area A1 adalah 2.5 m3/s. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa saluran terbuka yang baru dibuat kapasitasnya sudah memenuhi. Selain itu, hasil perhitungan dimensi yang dibutuhkan untuk mengakomodir debit limpasan di lokasi adalah 0.2 m, sedangkan dimensi yang terpasang di lapangan adalah 1 m dengan kapasitas saluran 180 m3/s, sehingga dapat dikatakan sudah memenuhi kebutuhan. Untuk saluran yang menampung debit limpasan Area A4 digunakan dimensi saluran rencana yang sama dengan saluran penampang Area A3 yaitu B = 0.4 m dan h = 0.6 m. Dari hasil hitungan juga didapat nilai D = 0.318 m atau 13 inch, menyesuaikan dengan ukuran pipa yang ada dipasaran maka dipakai pipa HDPE dengan Diamater 14 Inch.

Kata Kunci: Amblesan, Drainase, Saluran Terbuka

ABSTRACT

THE ANALYSIS OF AN OPEN DRAIN PLANNING ON THE LOCATION OF RAILWAY LINE COLLAPSE AT KM 206+100 – KM 206+560 GILAS EMPLACEMENT DIVRE IV TANJUNG KARANG


The problem of railway track subsidence in several locations occurs due to changes in environmental conditions and railroad geometrics. One of the locations experiencing subsidence is at km 206+100 - km 206+560 gilas emplacement divre iv tanjung karang. The initial observations at the subsidence site revealed that the soil type at a depth of 0.00–5.00 metres is clay, which has a high water retention capacity and poor drainage properties. At a depth of 5.00–10.00 metres, the soil type transitions to sandy loam, while at depths greater than 10.00 metres, it becomes silty sand. Based on geo-electrical data, the groundwater is situated at an elevation of 1.5 meters below the rail head. The soil is characterized by a high-water saturation and when the train is loaded, gives rise to a pumping effect. The results showed the formation of a sliding plane and subsidence, leading to an SF value of less than 1.5 over time. The findings of the analysis indicate the necessity for improvements to the drainage system, specifically the construction of open drain, in order to address the existing issues. The calculations demonstrate that the newly created open channel has a capacity of 2.6 m³/s, while the runoff discharge in A1 Area is 2.5 m³/s. It can be stated that the recently constructed open channel has the requisite capacity. Furthermore, the results of the calculation of the dimensions required to accommodate the runoff discharge at the location are 0.2 m, while the dimensions installed in the field are 1 m with a channel capacity of 180 m³/s. Therefore, the dimensions meet the required specifications. For channels that accommodate A4 Area runoff discharge, the same plan channel dimensions are employed as for the cross-sectional channel of A3 Area, B = 0.4 m and h = 0.6 m. The results of the calculation showed that the value of D = 0.318 m or 13 inch, which was adjusted to the size of the pipe in the market, namely HDPE pipe with a diameter of 14 inches.

Keywords: Subsidence, Drainage, Open drain

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: T Technology > TC Hydraulic engineering. Ocean engineering
Depositing User: S.T Yogi Peranata
Date Deposited: 06 Aug 2024 09:23
Last Modified: 06 Aug 2024 09:23
URI: http://repository.uigm.ac.id/id/eprint/1998

Actions (login required)

View Item
View Item