ANALISIS PEMANFAATAN SERBUK CANGKANGTELUR TERHADAP KUAT TEKAN BETON GEOPOLIMER

Pembangunan infrastruktur yang pesat saat ini, mencakup berbagai struktur seperti perumahan, gedung, jembatan, dan jalan raya, mengarah pada peningkatan penggunaan beton sebagai bahan konstruksi utama. Beton memiliki beberapa keunggulan, seperti kekuatan tekan yang tinggi, durabilitas, dan ketahanan terhadap api, meskipun penggunaannya dapat menimbulkan dampak lingkungan, terutama terkait dengan emisi karbon dari produksi semen. Untuk mengatasi masalah ini, beton geopolimer muncul sebagai alternatif ramah lingkungan yang tidak memerlukan semen Portland. Beton geopolimer menggunakan cairan alkali untuk berreaksi dengan silika dan aluminium dari bahan-bahan seperti fly ash dan serbuk cangkang telur. Fly ash dan cangkang telur, yang merupakan limbah industri dan domestik, dapat didaur ulang untuk menggantikan semen, mengurangi dampak lingkungan dari konstruksi beton. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh serbuk cangkang telur dan fly ash pada kekuatan tekan beton geopolimer variasi serbuk cangkang telur dan fly ash menggunakan variasi 40:60, 50:50 dan 60:40. Hasil penelitian ini didapatkan Beton Geopolimer dengan penggunaan 0% Serbuk cangkang telur bebek adalah sebesar 30,77 Mpa, beton Geopolimer dengan penggunaan serbuk cangkang telur bebek 40% sebagai variasi fly ash sebesar 32,33 MPa, variasi serbuk cangkang telur bebek sebesar 50% adalah 26,42 MPa dan variasi serbuk cangkang telur bebek 60% adalah 25,58 MPa.