Pemerintah Dalam Kacamata Gamers (Peran Fasilitas dan Pembinaan) Atlet Esports di Kota Palembang

Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui keberhasilan
pemerintah dalam pembinaan atlet E-Sport di Kota Palembang.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan
penelitian deskriptif, yakni jenis penelitian yang berupaya menggambarkan
fenomena/kejadian dengan apa adanya. Metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah penelitian kualitatif, Penelitian kualitatif adalah suatu proses
penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki
suatu fenomena sosial dan masalah manusia berdasarkan data-data. Metode
pengumpulan data yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian
kualitatif pada umumnya menggunakan teknik observasi, wawancara, dan studi
dokumentasi.
Hasil analisis dan temuan di lapangan dari penelitian ini adalah Hasil
penelitian menunjukan bahwa dengan menggunakan teori Jim Ife untuk melakukan
analisa terdapat empat indikator yaitu Peran Fasilitator, Peran Edukasi, Peran
Representasional, dan Peran Teknis Kemampuan. Disposisi dari penelitian ini
adalah peneliti menemukan kurangnya fasilitas yang diberikan oleh Pemerintah.
Saat ini pelatih atau pembina e-sport itu sendiri belum di sediakan oleh instansi
terkait, sehingga atlit belajar secara otodidak maupun belajar satu sama lain sesama
atlit E-Sport itu sendiri. Dispora belum melakukan dan menyelengarakan event atau
pun perlombaan di karena kan belum adanya kesiapan untuk menyelenggarakan
event itu sendiri.. Sehingga pada peran ini E-Sport kota palembang di rasa belum
terlalu dapat di kenal dengan aktif. Pada Peran Teknis Kemampuan sampai dengan
saat ini seleksi oleh dispora belum di laksanakan, dispora hanya meminta
perpanjang tangan dari komunitas untuk menentukan atlit-atlit atau gemers yang
dapat di ikut sertakan dalam perlombaan atau event yang di laksanakan. Dan proses
seleksi yang 76 dilakukan juga langsung di lakukan oleh komunitas masing-masing
yang menjadi perpanjangan tangan bagi dispora. Komunitas tersebut merupakan
komunitas yang memiliki skilldan komptensi yang telah memenuhi standar dan
kualifikasi dalam suatu event ataupun perlombaan.
Berdasarkan Hasil Penelitian dan Pembahasan yang dilakukan maka
peneliti dapat menyimpulkan mengenai keberhasilan pemerintah dalam pembinaan
atlet E-Sport di Kota Palembang bahwa peran dispora hingga saat ini masih minim
dan belum maksimal di lakukan pada atlit-altit e-sport yang ada di palembang.
Sehingga perlu adanya peran yang lebih aktif lagi bagi para atlit sehingga dapat
memberikan dampak yang baik bagi perkembangan e-sport di kota palembang itu
sendiri
Saran dari peneliti adalah Dispora harusnya memberikan sarana dan
prasarana yang layak bagi atlit E-Sport. Contoh nya seperti di berikan ruang latihan
dan jadwal latihan yang memang khusus ada di dispora