Survei Inventarisasi Kerusakan Jaringan Irigasi Daerah Remancing Kabupaten Empat Lawang Sumatera Selatan

Perkembangan irigasi di Indonesia menuju sistem irigasi maju dan tangguh tak
lepas dari irigasi tradisional yang telah dikembangkan sejak ribuan tahun yang lampau.
Reklamasi irigasi persawahan yang dilakukan pemerintah Indonesia di pulau Sumatera
dan Kalimantan beberapa dekade lalu pada dasarnya di tunjukan untuk mendukung
ketahanan pangan nasional dan program transmigrasi. Namun sampai saat ini ternyata
kontribusi ketahanan pangan dari pertanian lahan sawa di daerah irigasi Remancing
sangat rendah. Justru akhir-akhir ini sering terjadi ahli fungsi lahan persawahan
beririgasi Sawah untuk peruntukan lain, seperti perkebunan sawit dan jagung. Daerah
irigasi Sawah Remancing (Empat Lawang) adalah salah satu wilayah yang sangat
berpotensi lumbung pangan untuk kabupaen Empat Lawang.
Penelitian ini mengkaji kinerja jaringan irigasi saluran Primer, Skunder dan
Tersier untuk menyusun strategi upaya mendorong peranan lahan sawah yang beirigasi
dalam mendukung ketahanan pangan. Penelitian ini dilakukan tahun 2022 dengan
pendekatan kuantitatif dengan metode analisis pembaruan data saluran Primer,
Sekunder dan Tersier.
Dalam Penelitian Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja
jaringan Daerah Irigasi Remancing adalah dengan memperbaiki bangunan yang ada
seperti Lantai saluran, dinding saluran, Bendungan dan Pintu Saluran yang terdapat
lubang dan retakan pada dinding bendung, sayap bendung yang retak diplester kembali,
disepanjang saluran terdapat sedimen dan pelompong liar perlu ditindak lanjuti,
membersihkan sedimen dan menambal saluran yang rusak lalu menormalisasi jaringan
irigasi lainnya supaya jaringan irigasi berfungsi optimal sebagaimana perencaan awal.
Meningkatkan sosialisasi pada masyarakat agar tidak melakukan kerusakan pada
jaringan irigasi yang dapat mengganggu kinerja jaringan Daerah Irigasi Remancing.
Kata Kunci : Irigasi sawah, Tracking, Perkumpulan petani pemakai Air (P3A).