Benchmarking Kualitas Performa Java dan Kotlin di Android Runtime Menggunakan Metode Sorting

Kualitas performa adalah salah satu masalah utama dan biasanya ditemukan di semua aplikasi mobile. Banyak kriteria yang mempengaruhi performa dalam pengembangan sebuah aplikasi mobile, salah satunya adalah bahasa pemograman yang berbeda dapat mempengaruhi kualitas performa aplikasi mobile. Pada bulan Mei 2017, Google mengumumkan dukungannya bahwa bahasa pemograman Kotlin akan menjadi bahasa pengembangan resmi di platform Android yang sebelumnya adalah Java. Penelitian ini melakukan benchmarking performa antara Java dan bahasa pemograman Android yang secara resmi adalah Kotlin. Untuk mengkarakterisasi benchmarking, penulis membuat dua aplikasi Android, satu menggunakan Java dan satu lagi menggunakan Kotlin, dengan fokus pada beberapa aspek yaitu apakah ada perbedaan antara Java dan Kotlin dalam hal execution times, cpu usage, memory usage, application size dan lines of code dilingkungan Android Runtime. Tiga algoritma sorting (bubble sort, insertion sort dan shell sort) diimplementasikan dalam kedua bahasa tersebut untuk mengukur execution times, CPU usage dan memory usage. Dengan menggunakan jumlah dataset yang sama, setiap algoritma dijalankan sebanyak 100 kali percobaan. Untuk mengukur application size, akan menganalisis hasil akhir aplikasi. Terakhir, untuk mengukur lines of code menggunakan plugin “statictic” Android Studio. Sebagai kesimpulan penulis menemukan bahwa, rata-rata aplikasi Android Java lebih cepat dalam execution time, dan lebih sedikit penggunaan resource CPU dan memory dibandingkan Kotlin. Peneliti juga menemukan bahwa aplikasi Android Java memiliki application size yang lebih kecil dibandingkan Kotlin. Namun, Kotlin memiliki satu keunggulan yaitu, Line of Code yang lebih sedikit dibandingkan Java