REDESIGN PASAR TRADISIONAL KM 5 PALEMBANG DENGAN ARSITEKTUR TRADISIONAL MODERN

Pasar tradisional KM 5 palembang yang di sebut pasar palimo Hal ini
bukanlah digunakan untuk mempersingkat kata atau mempermudah penyebutan
wilayah tersebut melainkan kata Palimo terbagi dari dua kata Pal atau lebih tepatnya
Paal yang merupakan serapan dari bahasa Belanda untuk penamaan posisi tempat
berdasarkan panjang jarak per kilometer dari titik nol suatu kota. Sedangkan limo
atau dalam Bahasa Indonesia artinya lima apabila dihitung kawasan KM 5 berjarak
5 kilometer dari titik nol kota Palembang yang berada di depan masjid agung. Dari
dua kata tersebut, maka jadilah palimo dari sinilah penyebutan atau penamaan pasar
KM 5 berasal hingga sampai saat ini pasar ini disebut dengan pasar palimo atau
pasar KM 5. Pasar KM 5 sendiri di kelola oleh Perusahaan Daerah Pasar Palembang
jaya, Perusahaan Daerah Pasar Palembang Jaya merupakan salah satu badan usaha
milik pemerintah kota Palembang yang bergerak di bidang perpasaran yang dimana
awalnya merupakan hasil reorganisasi dari dinas pasar. Dikarenakan pengelolaan
perpasaran yang selama ini dikelola oleh Pemerintah kota melalui dinas pasar
dirasakan sudah tidak sesuai lagi dengan kemajuan teknologi dan persaingan global
yang menuntut pelayanan yang serba cepat dan transparan, maka seiring dengan
perkembangan Kota Palembang sebagai Kota Metropolitan menuntut kualitas
pelayanan di berbagai berbidang perpasaran dan persaingan usaha yang kompetitif.
Untuk menjawab tantangan tersebut, Pemerintah kota Palembang mendirikan
Perusahaan Daerah Pasar Palembang Jaya ini dengan status dan kedudukan
hukumnya ditetapkan melalui Peraturan Daerah No.6 Tahun 2005 Tentang
pembentukan Perusahaan Daerah Pasar Palembang Jaya. sumber inti permasalahan
pada pasar tradisional terletak pada kenyamanan pengguna pasar tradisional yaitu,
suasana kotor, kumuh, becek, panas, bising dan lain sebagainya yang membuat
pengunjung pasar jadi tidak nyaman.
Kata kunci : Redesain, Pasar Tradisional, Arsitektur Modern, Arsitektur
Tradisional.