GERAKAN WAHANA LINGKUNGAN HIDUP INDONESIA SUMATERA SELATAN (WALHI SUMSEL) DALAM MENGADVOKASI PERMASALAHAN BANJIR DI KOTA PALEMBANG TAHUN 2024

Perubahan iklim global telah meningkatkan frekuensi dan intensitas bencana alam, termasuk banjir, yang menjadi ancaman serius bagi keberlangsungan hidup manusia. Indonesia, sebagai negara kepulauan dengan curah hujan tinggi dan banyaknya sungai besar, memiliki tingkat risiko bencana yang tinggi. Kota Palembang, sebagai ibu kota Provinsi Sumatera Selatan, memiliki kerentanan terhadap banjir akibat faktor alam dan aktivitas manusia. Alih fungsi lahan, urbanisasi yang tidak terkendali, dan kurangnya kesadaran masyarakat menjadi faktor-faktor yang memperparah risiko banjir di kota ini.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis gerakan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI SUMSEL) dalam mengadvokasi permasalahan banjir di Kota Palembang tahun 2024. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan analisis dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa WALHI SUMSEL berperan aktif dalam advokasi kebijakan pemerintah, melakukan edukasi publik, dan membangun kolaborasi dengan berbagai pihak terkait.

Penelitian ini juga mengidentifikasi tantangan-tantangan yang dihadapi WALHI SUMSEL dalam mengatasi permasalahan banjir di Kota Palembang, serta dampak advokasi yang telah dilakukan. Simpulan penelitian ini menunjukkan bahwa WALHI SUMSEL telah berhasil meningkatkan kesadaran publik, dan mendorong pemerintah untuk lebih responsif dalam menangani banjir, meskipun belum sepenuhnya maksimal. Berdasarkan temuan penelitian, rekomendasi kebijakan dan strategi advokasi yang lebih efektif dirumuskan untuk mengatasi permasalahan banjir di Kota Palembang secara berkelanjutan.

Kata Kunci: Banjir, Kebijakan publik, Gerakan sosial, WALHI Sumsel