PENGARUH STYROFOAM SEBAGAI BAHAN TAMBAH ASPAL PEN 60/70 TERHADAP KARAKTERISTIK MARSHALL PADA CAMPURAN ASPAL PANAS ASPHALT CONCRETE-BINDER COURSE

Jaringan jalan merupakan elemen vital bagi mobilitas dan pertumbuhan ekonomi namun, intensitas penggunaannya seringkali memicu degradasi perkerasan jalan, seperti retakan dan deformasi. Upaya peningkatan mutu dan durabilitas perkerasan aspal memerlukan inovasi melalui adisi bahan pengikat dan aditif. Studi ini menyoroti pemanfaatan styrofoam bekas, sebuah material plastik ringan dengan resistensi degradasi tinggi yang berkontribusi pada isu lingkungan. Riset terdahulu mengindikasikan bahwa inklusi styrofoam berpotensi memperbaiki stabilitas serta
memenuhi kriteria Marshall pada campuran aspal. Penelitian ini mengeksplorasi dampak penambahan styrofoam ke dalam aspal Penetrasi 60/70 terhadap parameter Marshall pada campuran aspal panas tipe Asphalt Concrete-Binder Course (AC-BC). Prosedur riset mencakup penetapan Kadar Aspal Optimum (KAO) untuk AC-BC, diikuti pengujian karakteristik Marshall dengan variasi kadar styrofoam sebesar 3%,
5%, dan 7% dari bobot aspal. Seluruh pengujian dilaksanakan di fasilitas laboratorium Program Studi Teknik Sipil Universitas Indo Global Mandiri Palembang. Diharapkan, temuan dari penelitian ini akan menyediakan data empiris
mengenai potensi styrofoam sebagai aditif dalam campuran aspal AC-BC, yang pada gilirannya dapat berkontribusi pada peningkatan kualitas infrastruktur jalan sekaligus
menawarkan solusi pengelolaan limbah styrofoam.

Kata Kunci: Asphalt Concrete-Binder Course, Styrofoam, Aspal Penetrasi 60/70, Karakteristik Marshall.