ANALISIS KERENTANAN BANJIR DI KECAMATAN SEBERANG ULU I MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

Palembang adalah ibu kota Sumatera Selatan yang secara geografis Palembang
terletak pada 2°59′27.99″LS dan 104°45′24.24″BT. Dengan ketinggian rata – rata 8 meter
dari permukaan laut. Letak Palembang cukup strategis karena dilalui oleh jalan lintas
Sumatera yang menghubungkan antar daerah di pulau Sumatera. Tujuan penelitian yaitu
untuk mengetahui sebaran daerah yang rawan terdampak banjir di daerah Sebrang Ulu I dan
untuk mengetahui faktor yang paling dominan yang menjadi penyebab kerentanan banjir di
Kecamatan Seberang Ulu I. Manfaatnya memberikan wawasan yang berguna dalam upaya
mitigasi dan penanggulangan banjir serta membantu dalam pengembangan strategi adaptasi
yang lebih efektif bagi masyarakat Sebrang Ulu I yang terkena dampak banjir.
Potensi daerah rawan banjir dapat di identifikasikan menggunakan Sistem Informasi
Geografis dengan metode skoring dan pembobotan pada setiap parameter. Parameter banjir
yang digunakan diantaranya curah hujan, jenis tanah, ketinggian, kemiringan lereng, buffer
sungai, dan penggunaan lahan. Hasil penelitian yang didapatkan pada pengolahan kerentanan
banjir di Kota Palembang khususnya Kecamatan Seberang Ulu I Daerah rawan banjir terbagi
menjadi 5 kelas yaitu sangat tinggi yaitu pada Kelurahan 3 Ulu, 2 Ulu, dan 1 Ulu, 5 Ulu,
Tuan Kentang, dan 8 Ulu. Selanjutnya tingkat kerawanan tinggi terdapat pada kelurahan 7
Ulu dan 15 Ulu. Kemudian tingkat kerawanan sedang, lalu tingkat kerawanan rendah dan
tingkat kerawanan sangat rendah terdapat di wilayah bagian utara sisi kanan pada Kecamatan
Seberang Ulu tepatnya di Kelurahan 9-10 Ulu. Faktor paling dominan ada 2 yaitu curah
hujan, karena mempengaruhi resapan tanah jadi semakin deras curah hujan semakin
meningkat potensi banjir. Buffer sungai, karena rumah yang dekat sungai menjadi faktor
paling dominan karena sewaktu waktu sungai bisa meluap sebagian besar wilayah yang
terkena itu yang berada didekat sungai.
Kata Kunci : Banjir, Palembang, Kerentanan banjir, Sistem Informasi Geografis.