PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ABJAD BISINDO BAGI TUNARUNGU DI KOTA PALEMBANG

Tunarungu adalah suatu istilah umum yang menunjukkan kesulitan mendengar
dari yang ringan sampai berat, digolongkan ke dalam tuli dan kurang dengar.
Tunarungu di Indonesia terbiasa menggunakan Bahasa Isyarat Indonesia (Bisindo). Hal
ini dikarenakan Bisindo berasal dari bahasa ibu, yaitu Bahasa Indonesia yang dipakai
sehari-hari, dan satu gerakan dapat mewakili kata yang juga banyak diketahui kalangan
non-difabel rungu. Berdasarkan permasalahan bahwa Abjad Bisindo adalah salah satu
hal penting sebagai langkah awal berkomunikasi dengan Tunarungu dan juga kurang
nya pengetahuan Masyarakat tentang Abjad Bisindo bagi Tunarungu. Oleh karena itu
berniat akan melakukan Perancangan Komunikasi Visual terhadap Abjad Bisindo bagi
Tunarungu, Di beberapa kota besar seperti di Palembang.
Perancangan ini menggunakan metode Design Thinking Terdapat beberapa
tahapan seperti (Empathize) memahami masalah, (Define) mengidentifikasi masalah,
(Ideate) mencari ide, (Prototype) merealisasikan ide, dan (Test) Penerapan hasil. Proses
pengumpulan data dilakukan dengan, Wawancara, Observasi, Kusioner, Literatur dan
Website. Data yang diperoleh kemudian olah dan dianalisis menggunakan metode
(5W+1H).
Dari hasil permasalahan ini menghasilkan sebuah Perancangan Komunikasi Visual
Abjad Bisindo bagi Tunarungu di Kota Palembang. Tujuan Perancangan ini untuk
memahami Berkomunikasi melaui abjad Bisindo dengan menggunakan unsur
komunikasi visual yang terkonsep dan menarik. dan cara berkomunikasi dengan
tunarungu yang informatif melalui belajar abjad Bisindo. Dalam Perancangan ini
adapun media-media yang dihasilkan seperti Media Board Education, Poster, Katalog
Karya & Katalog Abjad Bisindo, T-Shirt, Buku Catatan, Alat Bantu Dengar, X-Banner,
Stiker, Alat Tunjuk, Tote Bag, Feed Instagram, Brosur.
Kata Kunci : Komunikasi Visual, Abjad Bisindo, Tunarungu, Board Education.